Bapelkes Cikarang Adakan Seminar Revolusi Mental Bersama Mantan Menteri Kesehatan

Bapelkes Cikarang Adakan Seminar Revolusi Mental Bersama Mantan Menteri Kesehatan

 

 

 

CIKARANG(13/5) - Dalam rangka menjalankan fungsinya, yaitu melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat, Bapelkes Cikarang menyelenggarakan Seminar Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan Seri Kedua dengan tema “REVOLUSI MENTAL SDM KESEHATAN” yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 di gedung dr. Hasbullah Bapelkes Cikarang yang dihadiri oleh perwakilan BBPK Ciloto, BBPK Cilandak Jakarta, Mahasiswa Poltekes, para Pejabat dilingkungan Kemenkes dan seluruh pegawai Bapelkes Cikarang. Dalam kegiatan seminar tersebut, Bapelkes Cikarang mengundang mantan Menteri Kesehatan periode 1998, Prof. DR. dr. H. Faried Anfasa Moeloek, sp.OG sebagai narasumber yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Budayawan Pri GS selaku Pemrasaran. Acara seminar tersebut dibuka secara singkat oleh Sjamsul Ariffin selaku Kepala Bapelkes Cikarang.

 Pada seminar tersebut Prof. Moeloek menyampaikan bahwa SDM kesehatan sekarang ini harus mengganti cara  pandang  Linear ke cara pandang yang memiliki bersifat Holistik (lebih menyeluruh), yaitu merubah cara pandang  dalam mencari  solusi terhadap permasalahan yang terjadi dibidang kesehatan, ke cara pandang yang lebih luas  yaitu dengan melihat  aspek-aspek lain yang bersifat medis/non medis yang menjadi struktur masalah tersebut.  Misalnya dalam memberantas  penyakit cacingan, selain dengan melakukan proses pengobatan terhadap yang sudah  terjangkit, SDM Kesehatan selaku  praktisi kesehatan bersama Pemerintah selaku pembuat kebijakan harus  memandang masalah ini dengan pandangan  yang lebih luas lagi, yaitu dengan melihat aspek-aspek lain yang dapat  menjadi penyebab awal timbulnya penyakit  tersebut, penyebabnya bisa saja karena tempat tinggal penderita  cacingan yang masih hanya beralaskan tanah,  sehingga  dalam melakukan kesehariannya dengan mudah telur-telur  cacing yang ada ditanah menempel pada kaki dan  masuk  ke  tubuh. Melihat hal ini harus ada perhatian dari instansi  Pemerintah Rakyat terkait dalam hal melakukan  pembangunan  tempat tinggal yang sehat untuk masyarakat, rumah  dengan alas semen/keramik, memiliki air bersih,  memiliki sistem  drainase yang sehat, dan hal-hal lainnya.

Prof. Moeloek berpendapat dengan kita berpikir secara Holistik, kita dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan dibidang kesehatan dimulai dari sumbernya. Adapun hal lain yang disampaikan terkait revolusi mental, SDM Kesehatan harus selalu memohon petunjuk kepada Tuhan YME melalui Doa yang selalu dipanjatkan, Jujur, Inisiatif, Tanggung jawab, Ulet dan Ikhlas dalam melakukan tugasnya, enam hal ini disebut dengan sebutan “DJITUI”.

Dalam kesempatannya, Budayawan Pri GS memandang bahwa revolusi mental masih menghadapi banyak tantangan untuk bisa tercapai, karena masih banyak hal-hal yang sifatnya sistemik dan hal-hal lain yang membudaya yang hidup dimasyarakat yang menghambat pertumbuhan pola pikir yang Holistik ini, walaupun beliau menyatakan sangat mendukung gagasan ini.

Acara seminar berlangsung serius santai dengan suasana penuh kekeluargaan dan antusias dari pesertanya, diselingi tawa ringan para peserta menyambut candaan Pri GS. Kegiatan seminar ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada para narasumber dan pembacaan doa. (Bapelkes Cikarang)          

Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukormas, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor telepon : 021-7245517-72797302, faks: 021-7398852 atau alamat e-mail : bppsdmk@yahoo.co.id, humas_bppsdmk@yahoo.com

 

 

Bagikan