PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PELUANG KERJA BAGI PERAWAT INDONESIA PASCA PENEMPATAN DI JEPANG

PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PELUANG KERJA BAGI PERAWAT INDONESIA PASCA PENEMPATAN DI JEPANG

Pertemuan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka pendayagunaan Tenaga Kerja Kesehatan Indonesia (TKKI) pasca penempatan di luar Negeri. Adapun tujuan dari pertemuan ini adalah untuk pemberian piagam penghargaan bagi Perawat IJEPA Batch I yang telah kembali ke Indonesia dan pemberian informasi untuk peluang kerja di Indonesia.Pada kesempatan ini, turut hadir lintas kementerian dan lembaga terkait yang terdiri dari : kemlu, kemnakertrans, BNP2TKI, Kedutaan Besar Jepang (Mr. Kawagoe Toshiharu), KADIN, Kadinkes DKI, PERSI, PPNI, Rumah sakit, Kepala Pusat dilingkungan badan PPSDMK, dan perawat IJEPA Batch I yang telah kembali ke Indonesia.Penempatan perawat Indonesia ke Jepang telah dimulai sejak tahun 2008, sampai saat ini sudah ada 4 angkatan yang bekerja di Jepang,dengan rincian :Batch I (2008) terkirim 104 orang, Batch II (2009) terkirim 173 orang, Batch III (2010)terkirim 39 orang, Batch IV (2011)terkirim 47 orang. Dari rincian tersebut, jumlah perawat Indonesia Batch I yang telah kembali ke Indonesia sesuai masa kontrak berjumlah 52 orang, lama kontrak untuk perawat Indonesia di Jepang yaitu selama 3 tahun.

Acara di buka oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan  dr. Bambang Giatno. R,MPH, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus didukung dengan Sistem Kesehatan Nasional yang kuatdengan didukung 6 sub system yaitu upayakesehatan,pembiayaankesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyaraka tdan manajemen kesehatan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) tahun 2005-2025 dengan visi “Indonesia Sehat 2025” bertujuan meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Sampai saat ini Pemerintah Indonesia masih menghadapi beberapa masalah pokok terkait SDM Kesehatan antara lain belum terpenuhinya kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan dikarenakan masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM kesehatan, serta kurang meratanya distribusi SDM kesehatan utamanya di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, kepulauan dan daerah yang kurang diminati.Namun demikian untuk beberapa jenis SDM kesehatan tertentu, terutama perawat, Indonesia sedang mengalami temporary surplus, sehingga migrasi keluar negeri merupakan salah satu pilihan kebijakan pendayagunaan.Pendayagunaan SDM kesehatan tidak harus di sector pemerintah namun juga dapat di sektor swasta. Oleh karena itu kehadiran para wakil dari beberapa rumah sakit swasta pada kesempatan ini sangat diharapkan dapat memanfaatkan para perawat pasca IJEPA ini untuk didayagunakan di institusi atau rumah sakit bersangkutan, karena dengan pengalaman dan ketrampilan yang telah dimiliki para perawat kita, akan dapat memberikan sumbangsih di fasilitas kesehatan Saudara.

Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukormas, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon : 021-7245517-72797302, faks : 72797508, 7398101 atau alamat e-mail : bppsdmk@yahoo.co.id, humas_bppsdmk@yahoo.com

Bagikan