Program Nusantara Sehat untuk masyarakat Indonesia

Program Nusantara Sehat untuk masyarakat Indonesia

Nusantara Sehat merupakan upaya kesehatan terintegrasi mencakup aspek preventif, promotif, dan kuratif melalui penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim dengan jumlah dan jenis tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTKP) serta daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).

Dalam upaya penguatan pelayanan kesehatan primer yang fokus pada upaya promotif dan preventif, Kementerian Kesehatan RI meluncurkan Program Nusantara Sehat (NS) sebagai salah satu prioritas kunci lima tahun ke depan.

Program ini bertujuan mewujudkan layanan kesehatan primer yang dapat dijangkau oleh setiap anggota masyarakat, terutama oleh mereka yang berada di wilayah-wilayah terpencil di berbagai pelosok Nusantara. Untuk itu, penguatan layanan kesehatan berbasis tim tenaga kesehatan.

"Intervensi berbasis tim pada fasilitas layanan kesehatan ini merupakan suatu terobosan, karena tim-tim ditempatkan langsung di wilayah-wilayah terpencil di mana suatu sistem kegiatan bisnis akan dikembangkan di Puskesmas terpencil," jelas Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek, dalam acara Penandatanganan Surat Pernyataan Komitmen antara Menteri Kesehatan dengan 48 Bupati/Walikota Daerah Perbatasan, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Tim program NS ini adalah para tenaga profesional kesehatan dengan latar belakang medis seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian yang berusia di bawah 30 tahun. Seperti ditetapkan oleh Menkes atas persetujuan Menteri Keuangan, tim NS akan diberi gaji/insentif sebesar 4-8 juta perbulan. Peserta harus bersedia ditempatkan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) di seluruh wilayah Indonesia selama 2 (dua) tahun.

"Kami tentunya akan menjamin keselamatan tenaga kesehatan selama melakukan tugasnya dan mendukung program Nusantara Sehat ini. Selain melakukan pelatihan, kami juga akan menerbitkan izin praktek untuk tim tenaga kesehatan ini," tambah Menkes.

Tim pertama NS akan mulai bertugas pada tanggal 29 April 2015 hingga dua tahun ke depan. Proses perekrutan yang dilakukan secara online dan direct assesment menyeleksi calon berdasarkan resume, tes tertulis, wawancara tatap muka, tes psikologi, serta Focus Group Discussion (FGD) untuk menilai individu dalam dinamika kelompok.

Peserta yang telah lulus seleksi akan diberi pelatihan dan pembekalan oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes, bekerja sama dengan Armabar, Fakultas Kedokteran UI dan RSCM, serta Puskesmas.

Pada 2015, lokus program NS direncanakan di Puskesmas kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga baik darat dan laut di 48 kabupaten/kota pada 15 Provinsi yaitu Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Bengkulu, NTT, Kalbar, Kaltim, Kaltara, Sulut, Salteng, Maluku Utara, Maluku, Papua, san Papua Barat.

"Kita berharap tantangan yang dihadapi Indonesia bisa diselesaikan dalam era pembangunan 2015 ini. Belum lagi tantangan di luar masalah kesehatan. Karena itu, kita perlu memberi perhatian kepada kesehatan, termasuk dengan mendukung program Nasional Sehat ini," tutupnya.

 

Bagikan