WORKSHOP PERUBAHAN KELEMBAGAAN POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN

WORKSHOP PERUBAHAN KELEMBAGAAN POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA (19/8) – Peningkatan kualitas tenaga kesehatan dapat menjadi modal penting untuk memajukan pelayanan kesehatan. Tidak hanya dokter saja yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilkinya melalui jalur pendidikan formal namun juga perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya perlu mendapatkan kesempatan yang sama. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka sejumlah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan mengusulkan wacana perubahan kelembagaan menjadi Institut Kesehatan. Melalui institusi pendidikan ini diharapkan setiap lulusan dapat melanjutkan kuliah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik S2 maupun S3. Dalam rangka memfasilitasi wacana pendirian Institut Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan menyelenggarakan Workshop pada 19-20 Agsutus 2014 di Hotel Century Park Jakarta.

Workshop yang mengambil tema “Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Berkualitas Melalui Perubahan Politeknik Kementerian Kesehatan” ini dihadiri oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan dr. Untung Suseno Sutardjo, M.Kes, pejabat esselon II, III, dan IV di lingkungan Badan PPSDM, dan perwakilan dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan yang ada di seluruh Indonesia.  dr. Untung menyampaikan dalam sambutannya bahwa pemerintah terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan sekaligus pemerataan sumber daya manusia kesehatan baik untuk tingkat pusat maupun daerah. Dengan semakin berkembangnya jaman maka dibutuhkan SDM kesehatan yang berasal dari perguruan tinggi mulai dari diploma, sarjana, pasca sarjana, dan doktoral.

Pelayanan kesehatan sebagai sebuah sistem terintegrasi yang tidak sekedar kerja mandiri dokter semata melainkan ada peran perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain. Dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional membuat adanya regionalisasi pelayanan di mana setiap rumah sakit di daerah perlu menyediakan dokter sub spesialis. Untuk mendukung kerja dokter tersebut tentunya akan dibutuhkan pula perawat spesialis. Menurut dr Untung perubahan kelembagaan dari Poltekkes menjadi Institut Kesehatan adalah langkah yang perlu dipertimbangkan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan yang kompetitif.

Acara Workshop selama dua hari ini diisi diskusi panel yang melibatkan sejumlah narasumber di antaranya Kepala Badan PPSDM Kesehatan dr. Untung Suseno Sutardjo, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi dr. Bambang Sardjono, MPH, dr. Yudhaputra Tristanto, M.Kes dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan Ditjen BUK Kemenkes, Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Ditjen Pendidkan Tinggi Kemdikbud Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE., Ph.D, Asisten Deputi  Asesmen dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kelembagaan Kemenpan Drs. Adi Kresno, MA, dan Sekjen Kementerian Agama Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si.

Dalam diskusi panel tersebut dibahas sejumlah hal berkaitan dengan jumlah kebutuhan tenaga kesehatan dan strategi pemenuhannya, kebijakan dan peluang perubahan kelembagaan pendidikan tinggi di beberapa Kementerian. Dari hasil diskusi tersebut dapat dijadikan rekomendasi bagi pimpinan untuk mengambil keputusan terkait rencana perubahan kelembagaan di Politekkes Kemenkes. Sejauh ini Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang tengah disiapkan untuk menjadi pilot project apabila rencana pembentukan Institut Kesehatan ini jadi dilaksanakan.

Bagikan