AKSI NYATA MENDUKUNG GERMAS

AKSI NYATA MENDUKUNG GERMAS

Bangsa Indonesia dewasa ini tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden, dimana masih terdapat penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali.

Salah satu pendekatan Kementerian Kesehatan dengan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS PK) melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pada tahap awal, GERMAS fokus pada tiga hal yaitu melakukan aktifitas fisik 30 menit per hari, mengonsumsi sayur dan buah, dan memeriksa kesehatan secara rutin. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. Seluruh komponen masyarakat turut aktif mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat baik dari unsur pemerintahan pusat maupun daerah, swasta, dunia usaha, lembaga pemberdayaan masyarakat/organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat yang berbasis keluarga secara berkesinambungan.

Pendekatan kesehatan masyarakat telah diluncurkan pada tahun 2016 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dengan mencanangkan GERMAS pada 15 November 2016 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta yang menitik beratkan pada pendekatan keluarga dengan 12 indikator keluarga sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang berfokus pada 3 aspek perubahan perilaku yaitu melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi faktor resiko yang ada pada setiap orang. Kedua strategi yang diluncurkan ini merupakan andalan pendekatan pembangunan berbasis kesehatan masyarakat sebagai subsistem dari upaya kesehatan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor pemberi pelayanan kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat.

Dalam mengimplementasikan gerakan masyarakat hidup sehat dibutuhkan sinergi semua sektor, salah satunya bentuk kemitraan antara Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Komisi IX DPR RI yaitu dengan melakukan kegiatan sosialisasi dalam mendukung GERMAS.  

Pada tahun 2017 Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan melaksanakan sosialisasi  sebanyak 3 (tiga) kali di 2 (dua) provinsi yaitu provinsi Jawa Timur dan provinsi Sumatera Utara. Pelaksanaan sosialisasi Germas Sekretariat Badan PPSDMK dibagi dalam tiga tahapan yang dalam tiap tahapannya diikuti oleh 150 peserta dari lintas sektor.  

Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2017 di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi yang melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dan pihak terkait. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat Banyuwangi mendukung Germas.

Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan dalam mendukung kegiatan sosialisasi Germas antara lain dengan mengajak masyarakat untuk aktif melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui kegiatan Posbindu, aktifitas fisik dengan berbagai inovasi salah satunya adalah senam cuci tangan pakai sabun, melakukan senam peregangan selama 30 menit di lingkungan kerja, serta membudayakan makan sayur dan buah pada kegiatan-kegiatan pertemuan maupun kehidupan sehari-hari.

Menurut Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Badan PPSDMK, Setiyadi Nugroho, sosialisasi ini diperlukan sebab saat ini masyarakat dihadapkan pada persoalan penyakit yang bertukar pola. "Dulu penyebab kematian adalah penyakit yang menular, sekarang penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, stroke dan diabetes  justru menjadi penyebab kematian yang tinggi. Ini akan mengancam pola hidup sehat di masyarakat," kata Setyadi.

Setyadi menambahkan bahwa terkesan dalam menyelenggarakan sosialisasi di Kabupaten Banyuwangi. "Banyuwangi ini istimewa, karena antara pemerintah daerah dan jajarannya bersinergi. Misal sekarang yang mau digarap adalah pariwisatanya. Itu yang mendukung bukan hanya Dinas Pariwisatanya saja, tapi juga semua stakeholders hingga masyarakat. Ini yang kami apresiasi, sebab sebesar apa pun biaya yang dimiliki,  kalau tidak ada komitmen, tidak akan bisa terbangun," kata Setyadi menambahkan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, Heru Santoso menyambut baik pelaksanaan sosialisasi ini. "Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat. Jika sekarang penyakit tidak menular jadi penyebab utama kematian, maka cara pencegahannya adalah dengan rajin berolahraga, ketersediaan akses air bersih, pemukiman yang sehat dan layak, dan perlunya perubahan perilaku secara lebih sistematis. Ini jadi pilihan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat," kata Heru saat membuka acara sosialisasi tersebut.

Tahap kedua pelaksanaan sosialisasi Germas juga dilaksanakan tanggal 14 September 2017 di Kabupaten Banyuwangi dengan mitra Komisi IX yang dalam hal ini diwakilkan kepada Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara. Ketua DPRD mengatakan sangat mengapresiasi sekali program kegiatan Germas ini karena selaras antara Pemerintah Pusat dan  Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, dengan kombinasi semua program ini kami berharap, upaya pelayanan kesehatan masyarakat banyuwangi dapat lebih diperkuat, sehingga pencapai program dapat terwujud,“ ujarnya saat memberikan sambutan.

Selain itu I Made sangat mendukung penuh baik dalam kebijakan maupun dukungan  anggaran agar kegiatan ini lebih massif untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk suksesnya pelaksanaan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga dan yang paling penting komitmen seluruh sektor  di Kabupaten Banyuwangi untuk mau bersama-sama menyukseskan gerakan masyarakat hidup sehat .

Tahap ketiga sosialisasi Germas dilaksanakan tanggal 6 November 2017 di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli Utara termasuk salah satu daerah kabupaten di Sumatera Utara yang belum mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Sehingga pelaksanaan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan pemicu dan sangat membawa manfaat khususnya bagi para tenaga kesehatan di Kabupaten Tapanuli Utara dan umumnya  bagi masyarakat Tapanuli Utara.

Pemerintah kabupaten Tapanuli Utara harus lebih massif mengajak masyarakat dalam mendukung gerakan masyarakat hidup sehat yang dimulai dari para pemangku kebijakan hingga ke tingkat desa agar deraajat kesehatan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tapanuli Utara dan diharapkan dengan kegiatan sosialisasi ini lebih meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. 

Germas menitikberatkan pada  tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup dan terciptanya masyarakat sehat.

Secara umum pelaksanaan sosialisasi Germas yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan berjalan baik dan kedepan diharapkan capaian kesehatan masyarakat meningkat.

Bagikan