Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, Bapelkes Semarang ke Banyuwangi

Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, Bapelkes Semarang ke Banyuwangi

SEMARANG (2/4) - Saat ini Bapelkes Semarang sedang menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tk. IV. Sesuai Perka LAN Nomor 20 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV, salah satu kegiatannya adalah melakukan Benchmarking ke Best Practice. Tujuan kegiatan ini agar peserta diklat bisa lebih menginternalisasi hasil belajar,dan bisa menginspirasi penyusunan proyek perubahan. Dipilihnya Banyuwangi sebagai tempat benchmarking bukanlah tanpa sebab. Kabupaten ini dianggap kaya  akan inovasi dan kreativitas. Dalam dekade terakhir Banyuwangi mengalami perubahan dan perkembangan yang luar biasa. Hal ini diakui di tingkat nasional bahkan internasional. Hampir setiap hari berdatangan tamu dari berbagai daerah untuk melihat apa yang terjadi di kabupaten ini.

Benchmarking yangdilaksanakan dari tanggal 31 Maret - 4 April 2019 ini diikuti oleh seluruh peserta Diklat Kepemimpinan Tk. IV yang berjumlah 28 orang dan didampingi oleh Tim dari Bapelkes Semarang sejumlah 12 orang yang dipimpin langsung oleh Kepala Bapelkes Semarang, Emmilya Rosa, SKM, MKM. Rombongan diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, M.Si di aula kantor bupati. Dalam sambutannya secara singkat beliau menjelaskan hal-hal terpenting terkait bagaimana dia beserta jajarannya berhasil merubah Kabupaten Banyuwangi sehingga membuat seluruh peserta antusias menyimaknya. Sayangnya karena kesibukan yang luar biasa beliau tidak dapat menemani para peserta hingga sesi tanya-jawab. Beruntung keingintahuan peserta akhirnya cukup terobati karena acara dilanjutkan dengan penjelasan oleh pejabat terkait, tentang inovasi yang dilaksanakan di 3 instansi benchmarking, yaitu Smart Kampung Ketapang, Mall Pelayanan Publik dan RSUD Banyuwangi. Dari penjelasan 3 lokus ini menjadi lebih tergambar jelas bagaimana inovasi itu bias terwujud dari awal mulanya hingga keadaan seperti yang sekarang ini.

Setelah itu peserta diklat dan tim Bapelkes Semarang dibagi dalam 3 kelompok untuk berkunjung langsung ke 3 lokasi tersebut. Di masing-masing lokasi mereka kembali  mendapatkan penjelasan secara detail oleh pelaksana lapangan langsung tentang inovasi-inovasi yang ada. Pertanyaan demi pertanyaan disampaikan oleh peserta dikla tuntuk mendapatkan gambaran sejelas-jelasnya. Peserta diklat juga bisa mengamati langsung proses-proses kerja serta dokumen terkait yang bisa membantu menjelaskan tentang inovasi-inovasi tersebut.

Usai mengunjungi 3 instansi tersebut, sore hari hingga malam peserta berdiskusi sesuai kelompok untuk menyusun laporan hasil dan mempersiapkan presentasi. Esok harinya peserta diklat masih diberi kesempatan untuk kembali ke lokus masing-masing untuk mengkonfirmasikan laporan yang disusun. Selain itu apabila ada hal-hal yang belum jelas atau belum lengkap masih bisa ditanyakan lagi ke lokasi.

Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan presentasi laporan hasil benchmarking yang sebelumnya telah dilakukan gladi bersih terlebih dahulu dengan dibimbing oleh tim Bapelkes Semarang. Saat presentasi, diundang pejabat terkait dari Pemkab Banyuwangi termasuk pejabat atau perwakilan dari 3 instansi penyelenggara inovasi pelayanan publik yang telah dikunjungi. Hal ini untuk membulatkan pemahaman dan internalisasi peserta diklat terhadap inovasi-inovasi yang ada di masing-masing instansi. (Kontributor: WD).

 

Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukormas, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-7245517-72797302, faks: 021-7398852 atau alamat e-mail humas_bppsdmk@yahoo.com

Bagikan