Kunjungan Kerja Menteri Kesehatan dan Kepala Badan PPSDMK di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)

Kunjungan Kerja Menteri Kesehatan dan Kepala Badan PPSDMK di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)

Senin, 25/08/2014 –Salah satu daerah otonom baru (DOB) yang baru disahkan adalah Provinsi Kalimantan Utara yang menjadi provinsi ke 34 di Indonesia. Provinsi baru ini diharapkan dapat menyusul tertinggalnya pembangunan dari Provinsi lainnya di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu kabupaten/ kota di Provinsi Kalimantan Utara adalah Kota Tarakan yang merupakan pusat perekonomian dan jasa terbesar di wilayah utara Kalimantan Timur serta pusat transportasi udara maupun laut di Kalimantan Utara. Sebagai Provinsi yang baru tentunya masih banyak hal yang perlu disiapkan dan dikembangkan, salah satunya tentang Kesehatan. Dalam Kunjungan Kerja Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH ke Provinsi Kalimantan Utara berencana mengunjungi beberapa tempat antara lain, Kota Tarakan, Kab. Nunukan dan Pulau sebatik. Diawali dengan Kunjungan di Kota Tarakan Menteri Kesehatan melakukan pertemuan atau dialog dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tarakan dengan tema “Menuju Rakyat Kaltara Yang Lebih Sehat”. Menteri Kesehatan di dampingi Kepala Badan PPSDMK, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes, Pj Gubernur Kaltara DR. Ir. H. Irianto Lambrie, MMserta Walikota Tarakan Sofian Raga.Dalam kesempatan ini, Menkes menyampaikan terima kasih kepada para tenaga kesehatan atas pengabdiannya dalam melayani masyarakat di daerah terpencil. “Saya harapkan petugas atau tenaga kesehatan tidak diperkenankan melakukan diskriminasi dalam pelayanan kesehatan terutama untuk penderita HIV/AIDS” Lanjut Menkes dalam pertemuan tersebut.

Selama di Kaltara Menkes juga mengunjungi RSUD Kota Tarakan. Dalam kunjungannya, Menkes mengapresiasi kondisi fisik bangunan RSUD tersebut, namun meminta tetap meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sebagai kota yang terletak di daerah perbatasan, RSUD Kota Tarakan dinilai cukup megah meski tidak seluruh fasilitas ada di dalam rumah sakit. “Banyaknya warga Negara Indonesia berobat ke luar negeri bukan karena kualitas dokter, namun mutu pelayanan di dalam rumah sakit sangat jelek, sehingga pengelola rumah sakit diharapkan mengedepankan mutu pelayanan” sambung Menteri Kesehatan dalam kunjungannya di RSUD Kota Tarakan.

    

Bagikan