Menkes Resmikan Program “Nusantara Sehatâ€
JAKARTA (3/2/2014) – Kesehatan merupakan investasi yang mendukung pembangunan nasional. Untuk itu pemerataan akses kesehatan melalui ketersediaan fasilitas pelayanan dan tenaga kesehatan yang memadai harus terus diupayakan. Guna menjawab tantangan tersebut maka Kementerian Kesehatan menyelenggarakan program “Nusantara Sehat”. Bertempat di Ruang Rapat J. Leimena Gedung Adyatma Kemenkes, Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) meresmikan program baru ini saat acara Jumpa Pers Awal Tahun untuk sosialisasi program kerja Kemenkes.
Menkes menyampaikan bahwa program “Nusantara Sehat” bertujuan memperkuat pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan Indonesia Sehat melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan. Program Nusantara Sehat melibatkan sejumlah tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan, analis kesehatan, dan tenaga kesehatan masyarakat di dalam satu tim kerja.
Dengan mengirim tenaga kesehatan secara tim maka pelayanan kesehatan bisa lebih optimal karena menggunakan pendekatan yang terintegrasi bukan sekedar kuratif seperti yang selama ini telah dilakukan selama ini namun juga mengedepankan aspek preventif dan promotif. Hal ini diperlukan untuk mengamankan kesehatan masyarakat dan daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Nawa Cita poin ketiga yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran”.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan, drg. Usman Sumantri, MSc yang turut mendampingi Menteri Kesehatan dalam acara jumpa pers tesrebut menyampaikan target program "Nusantara Sehat" adalah Puskesmas yang berlokasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di 48 Kabupaten/Kota di Indonesia. Sesuai rencana untuk tahun ini Kementerian Kesehatan akan mengirimkan sebanyak 960 orang tenaga kesehatan yang dibagi dalam dua tahap. Mereka akan menempati 120 Puskesmas yang berada di.wilayah DTPK dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Tidak semua tenaga kesehatan yang mendaftar bisa langsung dikirim karena ada proses seleksi terlebih dahulu untuk melihat kesiapan baik secara fisik maupun mental mengingat masa tugas yang akan mereka jalani selama dua tahun. Bagi tenaga kesehatan yang lolos seleksi akan mendapatkan pembekalan berupa keahlian medis dan non-medis yang mencakup pelatihan kepemimpinan, manajerial, dan komunikasi, serta pemahaman terhadap budaya-budaya lokal.
Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukormas, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor telepon : 021-7245517-72797302, faks: 021-7398852 atau alamat e-mail : bppsdmk@yahoo.co.id, humas_bppsdmk@yahoo.com.