Merauke Masih Kekurangan SDM Kesehatan

Merauke Masih Kekurangan SDM Kesehatan

 

MERAUKE (2/2) -  Menteri Kesehatan RI, Dr.dr. Nila F. Moeloek, SpM dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Merauke menghadiri launcing Program “Mataku Sehat, Prestasiku Hebat”, atas kerja sama Kementerian Kesehatan dengan PT Astra Internasional dan Palang Merah Indonesia. Dalam kesempatan itu Menkes juga menyempatkan diri  mengunjungi Prodi Keperawatan Merauke Poltekkes Kemenkes Jayapura. Hadir pada acara tersebut seluruh civitas akademika Prodi Keperawatan Merauke Poltekkes Kemenkes Jayapura.

Dengan didampingi Kepala Badan PPSDM Kesehatan drg. Usman Sumantri, MSc, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura Isac JH Tokayo, diadakan diskusi dan tanya jawab dengan segenap civitas akademika.

Diskusi yang dilaksanakan melalui pertemuan di halaman lapangan upacara prodi  Keperawatan merauke berlangsung kurang lebih memakan waktu 1,5 jam. Dalam diskusi tersebut peserta sangat antusias sekali dalam bertanya dan banyak permohonan terkait dengan peningkatan kualitas SDM Kesehatan terutama tenaga perawat dan bidan yang saat ini kualifikasi pendidikannya masih dibawah Diploma III dan belum adanya Pendidikan S1 untuk perawat dan bidan di Merauke. Disamping itu juga disampaikan bahwa masih banyak Puskesmas yang belum memiliki tenaga kesehatan sesuai standard serta menyampaikan permohonan  untuk dinaikkan insentif bagi beberapa jenis tenaga kesehatan. Selain persoalan sebagaimana tersebut diatas disampaikan juga berbagai kondisi dan permasalahan SDM Kesehatan yang ada di sepanjang garis perbatasan Indonesia dan Papuanugini.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Kesehatan menekankan kembali bahwa untuk memajukan ataupun meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan saja, namun harus didukung dengan peran serta kementerian lain, misalnya Kementerian PU dan PERA dan Kementerian ESDM. Apalagi Merauke masih sangat kekurangan air bersih, dan kurangnya pembangunan infrastruktur, maka peran serta Kementerian PU dan Pera sangat diharapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih pada lokus-lokus maupun lokasi-lokasi tertentu. Dalam hal pembangunan infrastrukur perlu melakukan upaya untuk membuka jalan ke kabupaten-kabupaten yang ada di tanah papua ini. Penerangan-penerangan dari sumber listrik ini juga sangat diperlukan dan hal ini adalah merupakan peran serta dari Kementerian ESDM.

Permasalahan-permasalahan sebagimana tersebut diatas pada dasarnya adalah merupakan pekerjaan rumah bagi Kemenkes untuk menyelesaikannya, terutama dalam hal pemenuhan dan peningkatan kualitas SDM Kesehatan di Papua dalam mewujudkan Papua Sehat 2019.

Dalam upaya peningkatan kualitas SDM sebagimana dimaksud maka peran serta Badan PPSDM Kesehatan sangatlah diharapkan.

Disisi lain pada Launcing Program “Mataku Sehat, Prestasiku Hebat” Menteri Kesehatan secara simbolis menyerahkan kacamata kepada anak-anak  Sekolah Dasar yang perlu bantuan kaca mata. Acara ini dilaksanakan di halaman SD YPPK Budhi Mulia, Merauke pada hari senin 1 Februari 2016,  jumlah kaca mata yang dibagikan 1500 buah. Bantuan kacamata tersebut merupakan bagian CSR dari PT Astra Internasional kerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Palang Merah Indonesia. Menkes memberikan apresiasi kepada PT Asra Internasional yang telah memikirkan memberi kaca mata kepada pelajar yang mengalami masalah di mata tersebut dan menghimbau kepada dunia usaha lainnya untuk turut juga memberikan bantuan dalam bidang kesehatan lainnya kepada anak-anak dalam bidang pendidikan tersebut sebagai generasi penerus bangsa kedepan.

Selain itu pada kunjungannya ke RSUD Merauke , pada keterangannya didepan awak media tentang virus baru yaitu Virus Zika, Menkes meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu panik menyikapi adanya virus tersebut, karena menurut Menkes virus Zika gejalanya lebih ringan dari pada demam berdarah.

Menurut Menkes, berdasarkan pemeriksaan laboratorium virus zika pertama kali diketemukan di Jambi yang disebabkan terinfeksi oleh nyamuk yang ada didaerah tersebut. Karena orang yang terinveksi virus Zika belum pernah keluar dari daerahnya. “Terus terang saya meminta jangan terlalu panik . Karena virus Zika gejalanya lebih ringan dari demam berdarah. Dan dia bisa sembuh sendiri antara 2 – 7 hari” jelasnya.

Hal yang patut diwaspadai terkait virus Zika ini menurut Menkes yaitu pada ibu hamil. Sebab ibu hamil yang kena virus Zika dapat berdampak pada janin yang dikandungnya seperti otak bayi kecil saat lahir. Kasus seperti ini di temukan pada bayi yang lahir di Brasil dengan kondisi kepala kecil atau mikro sepali vitus.”Tapi apakah virus itu penyebabnya masih dalam penelitian dan tanda tanya” tuturnya.

 

      

 

Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukormas, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor telepon : 021-7245517- 72797302, faks: 021-7398852 atau alamat e-mail : bppsdmk@yahoo.co.id, humas_bppsdmk@yahoo.com

Bagikan