PERESMIAN  PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

PERESMIAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

    

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi meresmikan Unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Berbasis Teknologi Informasi dan Telekomunikasi di Unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh lantai 8 gedung Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Jl Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013). Program ini di peruntukan  bagi tenaga kesehatan di jenjang diploma satu (D-1) yang belum mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan ijazah jenjang D-3 melalui program reguler,  terutama terjadi di daerah tertinggal, perbatasan dan daerah yang bermasalah kesehatan. Hal itu tentunya manjadi tantangan bagi Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan mutu para tenaga kesehatan tersebut.
Menkes mengatakan, sulitnya mengakses pelatihan dan pendidikan, membuat banyak tenaga kesehatan yang bekerja di daerah pelosok tak kunjung meningkatkan kompetensinya. Tetapi dengan keberadaan PPJ ini, diharapkan peningkatan kompetensi tenaga lebih mudah. “ Program Pendidikan Jarak Jauh semoga menjadi terobosan yang luar biasa untuk model pendidikan dan pelatihan, yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan lebih efektif dan efisien. Karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk datang ke Jakarta ”.
Dalam praktiknya, unit ini menggunakan sistem e-learning. Pengunaan sistem berbasis internet ini memungkinkan pembelajaran teori bisa berlangsung tanpa harus bertatap muka. Kendati begitu, untuk beberapa materi, semisal uji kasus dan praktik, tatap muka tetap di lakukan. 40 persen tatap muka dan 60 persen belajar sendiri serta dengan mengunakan ujian test objektif dan uji kompetensi . 
Unit Pelatihan ini sedianya digunakan efektif mulai September 2013.  Propinsi tinggal menyediakan dana untuk sambungan internet, modul dan mentor di sediakan oleh Pusat. Propinsi yang sudah siap melaksanakan PPJJ adalah Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur bekerja sama dengan Poltekes di propinsi setempat. Bila tidak ada maka PPJJ dapat di lakukan di PUSKESMAS yang ada.
Dalam kesempatan peresmian tersebut, Ibu Nafsiah sempat berbincang dengan sejumlah dinas kesehatan propinsi yang tersambung malalui video conference. Sambungan video conference tersebut sekaligus mencoba simulasi proses pembelajaran jarak jauh bagi empat propinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur). “ Dengan adanya PPJJ kami merasa mendapat dukungan untuk meningkatkan mutu SDM Kesehatan di daerah-daerah ” papar Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.

Bagikan